Awal Indah Pahit Akhirnya
The story for my friend in XII - IPS 1 ( 2012/2013 )
Ini berawal ketika aku melihatnya
memandangku dalam sebuah pentas waktu itu. Ujian praktek semester pertama yang
buatku melihatnya, mengetahuinya, hingga aku tau bagaimana perasaannya.
Teringat keindahan yang membawaku selalu mengingatnya. Apalagi saat petas
kedua, penampilannya begitu menakjubkan. Hingga tersadar bahwa aku memiliki
perasaan berbeda padanya.
Keadaan hati yang meraung meminta,
hingga akhirnya aku memberanikan diriku menghubunginya. Aku begitu bahagia
dengan hangatnya canda meski hanya dengan perantara. Entah bagaimana perasaanku
malam itu. Senang lebih dari itu.
Keindahan sirna dengan terpejamnya
mata. Menyesal namun itu yang terjadi. Saat itu, entah semua begitu terasa
seperti mimpi saat dia berikan senyuman pertamanya. Indah begitu terasa. Hingga
aku tak kuasa menahan keindahan yang menggangguku. Apalagi di hari setelah itu,
dia memanggil namaku dengan jelasnya. Hatiku mengadu ingin menyapanya lalu
tersenyum padanya. Tapi, aku begitu kaku hingga aku hanya melihatnya dari jauh
mataku.
Air turun membasahi bumi. Aku merasa
aku akan bahagia. BENAR. Dia kembali menyapaku, meski sedikit tak aku sukai.
Ada sedih namun aku sadar diri.
Malam yang indah dengan hiasan hadir
sosoknya. Aku tersenyum meski aku tak tau apa yang dia rasakan sama seperti
yang aku rasakan. Namun, keindahan itu tak berumur lama. Aku tercengang, hingga
akhirnya air mataku mengalir dengan sendirinya. Aku terjatuh tak kuasa menatap
pesan singkatnya. Dikala sayang bahkan cinta menjalar, aku tau bahwa dia tak
sendiri. Dan yang paling menyakitkan, dia telah menyayangiku satu tahun yang
lalu. Dalam hati aku bertanya, “ Kenapa dia tidak menghubungiku jika dia memang
begitu :’( “. Tapi aku sadar, siapa aku ini. Meski dia berkata dia bisa membagi
waktu denganku. Dalam hati aku meraung, aku harus bisa mendapatkannya meski dia
tak sendri lagi.
Namun, setelah aku mengetahui
semuanya, aku selalu berfikir tentang keegoisanku. “ Bagaimana jika pasangannya
tau??? pasti dia akan sakit hati. Membenci dia dan pasti membenciku juga. Apa
dia rela memaafkan aku??? apa aku berhak seperti ini, merusak hubungan dan
kebahagiaan orang??? “. Berbagai pertanyaan muncul dibenakku. Hingga beberapa
hari ini aku selalu terdiam sendiri. Melamun dan tak mampu berbuat apa – apa.
Malam ini, ingin aku kembali pada
kehidupan nyata. Dimana belum ada dirinya di hati, fikiran dan hidupku. Tidak
ada lagi nama, wajah dan senyumnya. Aku ingin kembali pada kehidupanku yang
dulu sebelum mengenalnya. Meski jujurku, begitu sakit yang aku rasa. Seakan aku
tak bisa menyentuh dasar. Melayang ke dunia yang tak tentu arah tujuan. Namun,
aku akan relakan. Demi kebahagian dia bersamanya.
Kini, aku akan mencoba melakukannya.
Pergi dari kehidupannya. Menjauh dari bayangannya. Dan mencoba mengakhiri
cerita cintaku untuknya.
0 komentar:
Posting Komentar