KATA DARI DEKA
Jalan panjang yang aku tempuh
bersamanya. Deka Putra Sajuri. Hari – hari ku menjadi jauh lebih berarti.
Senyumanku selalu terpancar disetiap hariku. Meski terkadang ada ketakutan
menyelimuti hariku disaat tak ada kabar darinya. Tak banyak keinginanku, hanya
ingin selalu bersamanya.
Aku terdiam menatap semua lukisanku
dengannya. Lukisan yang dihiasi dengan indahnya panorama dunia. Aku bahagia
meski jauh dengannya. Teman, hari – hariku kini bisa aku kategorikan indah. Dia
selalu ada disetiap aku merindukannya meski hanya lewat perantara. Aku mengerti
keadaannya. Selalu dan selalu mengerti.
Keinginanku ingin semuanya tidak akan
pernah berakhir. “ Assalamualaikum . . “. Sapaku saat Deka menelponku.
“ Kumsalam. De maaf ya K baru punya
pulsa nih “.
“ Iya ga apa – apa ko K. Tenang aja “.
“ Yang bener ???. Makasih ya udah
pengertian “.
Aku bahagia Deka mengucap kata seperti
apa yang aku inginkan. Satu jam telah berlalu namun aku masih berbincang,
becanda lalu tertawa. Teman Deka menyanyikan sebuah lagu untuk aku. Lagu yang
tak kan pernah aku lupa karena itulah lagu pertama yang Deka nyanyikan untukku.
“ De, K sayang banget deh ke De “.
“ Ya, Syta juga sama “.
“ Oya De, kayanya pulsa K abis deh. Jadi
maaf ya K ga bisa lama nelponnya “.
“ Ya ga apa – apa “.
Sebelum mengakhiri panggilannya, Deka
mengucapkan untaian kata cinta untuk ku. Teman, betapa bahagianya aku. Aku
ingin Deka selalu begitu.
Hari demi hari memang tak terasa
hadirnya. Terasa malam namun ketika mata terbuka malam menjadi siang. Gelap
menjadi benderang. Aku menyempatkan diri untuk membuka facebook ku lewat HP.
Dan aku melihat dinding Deka. Teman, betapa terkejutnya aku ketika aku melihat
Deka beberapa kali menulis status. Dia bilang pulsanya abis tapi kenapa bisa
buka facebook lewat HP. Pinjam ga mungkin. Karena dia berkata di rumah hanya
sendiri. Aku berfikir Deka membohongiku.
“ K bohongi Syta ??? “. Tanyaku lewat
pesan. Namun, tak kunjung Deka balas. Aku mengacuhkannya karena aku merasa Deka
belum bangun. Perasaanku gundah, pagi itu tak seindah pagi kemarin. Aku masih
merenungi HPku namun tak kunjung berbunyi.
Mentari telah tinggi. Cahaya mulai
memanasi dunia. Aku buka HPku namun tetap tak ada pesan dari Deka. Aku mencoba
menghubunginya namun dia mengacuhkan. “ Ada apa dengan K ???. Apa K mau pergi
lagi ??? “. Tanyaku sambil aku tatap gambar Deka.
********
Berhari – hari telah berlalu. Namun Deka
tetap tak menghubungiku. Aku mencoba untuk bersabar, meski hampir seminggu Deka
tak memberi kabar. Aku membuka facebook ku dan aku melihat dinding Deka. sepeti
biasa, dengan harapan aku bisa mendapatkan keterangan kenapa dia pergi lewat
statusnya. Dan benar saja, meski hanya sesingkat kata “ semoga dia mengerti “. Katanya. Aku tak tau apa itu untuk aku
atau bukan. Namun aku merasa ya. Aku menahan sakit, karena aku tak mengerti apa
maksudnya. Dengan segenap keberanianku, aku menulis pesan lewat facebooknya. “ K kenapa ko ga suka sms Syta ???. Lagi
sibuk yaa. Jangan lupa makan yaa “. Hanya itu yang bisa aku katakan.
Memberikan perhatian meski dia mengacuhkan.
Beberapa kali aku membuka facebook
dengan harapan ada balasan. Namun, hasilnya tetap nihil. Sore yang indah
berwarna cerah. Angin menyejukkan hatiku yang panas. Batre HPku lowbet lalu aku
matikan sejenak lalu mengisinya. Aku masih belum terbiasa. Hariku kini menjadi
sepi tanpa Deka disisi ku.
Adzan maghrib
berkumandang. Kuning terhias dengan hitam yang mulai menghadang. Aku segera
mengambil air wudhu lalu shala maghrib. Segar terasa. Hati ini tentram dan
damai, Sedikit aku melupakan keindahan dengan Deka meski secepat kilat datang
lagi. Aku membuka HPku. Tiba – tiba satu pesan dari Deka hadir. Teman, rasanya
aku tak mau membukanya. Aku takut Deka mengirim pesan yang membuatku sakit. “
Kangen T_T. Tapi K harus lakuin ini ampe masalah K selesai ><. Tolonglah
untuk bersabar. K ga bakal kemana – mana ko J. Tolong jaga
hati K dan hati De tetap bersatu. Please forgive me being like this L “. Teman, taukah akan perasaanku ???. Aku senang namun akupun
sedih. Aku senang Deka memberiku kabar dan aku sedih ternyata Deka akan pergi.
Aku jelas tak sanggup untuk kehilangan Deka untuk kesekian kalinya.
0 komentar:
Posting Komentar