XVI. KATA DARI DEKA


KATA DARI DEKA
        Jalan panjang yang aku tempuh bersamanya. Deka Putra Sajuri. Hari – hari ku menjadi jauh lebih berarti. Senyumanku selalu terpancar disetiap hariku. Meski terkadang ada ketakutan menyelimuti hariku disaat tak ada kabar darinya. Tak banyak keinginanku, hanya ingin selalu bersamanya.
        Aku terdiam menatap semua lukisanku dengannya. Lukisan yang dihiasi dengan indahnya panorama dunia. Aku bahagia meski jauh dengannya. Teman, hari – hariku kini bisa aku kategorikan indah. Dia selalu ada disetiap aku merindukannya meski hanya lewat perantara. Aku mengerti keadaannya. Selalu dan selalu mengerti.
        Keinginanku ingin semuanya tidak akan pernah berakhir. “ Assalamualaikum . . “. Sapaku saat Deka menelponku.
        “ Kumsalam. De maaf ya K baru punya pulsa nih “.
        “ Iya ga apa – apa ko K. Tenang aja “.
        “ Yang bener ???. Makasih ya udah pengertian “.
        Aku bahagia Deka mengucap kata seperti apa yang aku inginkan. Satu jam telah berlalu namun aku masih berbincang, becanda lalu tertawa. Teman Deka menyanyikan sebuah lagu untuk aku. Lagu yang tak kan pernah aku lupa karena itulah lagu pertama yang Deka nyanyikan untukku.
        “ De, K sayang banget deh ke De “.
        “ Ya, Syta juga sama “.
        “ Oya De, kayanya pulsa K abis deh. Jadi maaf ya K ga bisa lama nelponnya “.
        “ Ya ga apa – apa “.
        Sebelum mengakhiri panggilannya, Deka mengucapkan untaian kata cinta untuk ku. Teman, betapa bahagianya aku. Aku ingin Deka selalu begitu.
        Hari demi hari memang tak terasa hadirnya. Terasa malam namun ketika mata terbuka malam menjadi siang. Gelap menjadi benderang. Aku menyempatkan diri untuk membuka facebook ku lewat HP. Dan aku melihat dinding Deka. Teman, betapa terkejutnya aku ketika aku melihat Deka beberapa kali menulis status. Dia bilang pulsanya abis tapi kenapa bisa buka facebook lewat HP. Pinjam ga mungkin. Karena dia berkata di rumah hanya sendiri. Aku berfikir Deka membohongiku.
        “ K bohongi Syta ??? “. Tanyaku lewat pesan. Namun, tak kunjung Deka balas. Aku mengacuhkannya karena aku merasa Deka belum bangun. Perasaanku gundah, pagi itu tak seindah pagi kemarin. Aku masih merenungi HPku namun tak kunjung berbunyi.
        Mentari telah tinggi. Cahaya mulai memanasi dunia. Aku buka HPku namun tetap tak ada pesan dari Deka. Aku mencoba menghubunginya namun dia mengacuhkan. “ Ada apa dengan K ???. Apa K mau pergi lagi ??? “. Tanyaku sambil aku tatap gambar Deka.
********
        Berhari – hari telah berlalu. Namun Deka tetap tak menghubungiku. Aku mencoba untuk bersabar, meski hampir seminggu Deka tak memberi kabar. Aku membuka facebook ku dan aku melihat dinding Deka. sepeti biasa, dengan harapan aku bisa mendapatkan keterangan kenapa dia pergi lewat statusnya. Dan benar saja, meski hanya sesingkat kata “ semoga dia mengerti “. Katanya. Aku tak tau apa itu untuk aku atau bukan. Namun aku merasa ya. Aku menahan sakit, karena aku tak mengerti apa maksudnya. Dengan segenap keberanianku, aku menulis pesan lewat facebooknya. “ K kenapa ko ga suka sms Syta ???. Lagi sibuk yaa. Jangan lupa makan yaa “. Hanya itu yang bisa aku katakan. Memberikan perhatian meski dia mengacuhkan.
        Beberapa kali aku membuka facebook dengan harapan ada balasan. Namun, hasilnya tetap nihil. Sore yang indah berwarna cerah. Angin menyejukkan hatiku yang panas. Batre HPku lowbet lalu aku matikan sejenak lalu mengisinya. Aku masih belum terbiasa. Hariku kini menjadi sepi tanpa Deka disisi ku.
Adzan maghrib berkumandang. Kuning terhias dengan hitam yang mulai menghadang. Aku segera mengambil air wudhu lalu shala maghrib. Segar terasa. Hati ini tentram dan damai, Sedikit aku melupakan keindahan dengan Deka meski secepat kilat datang lagi. Aku membuka HPku. Tiba – tiba satu pesan dari Deka hadir. Teman, rasanya aku tak mau membukanya. Aku takut Deka mengirim pesan yang membuatku sakit. “ Kangen T_T. Tapi K harus lakuin ini ampe masalah K selesai ><. Tolonglah untuk bersabar. K ga bakal kemana – mana ko J. Tolong jaga hati K dan hati De tetap bersatu. Please forgive me being like this L “. Teman, taukah akan perasaanku ???. Aku senang namun akupun sedih. Aku senang Deka memberiku kabar dan aku sedih ternyata Deka akan pergi. Aku jelas tak sanggup untuk kehilangan Deka untuk kesekian kalinya.

0 komentar:

Posting Komentar