KASIH TAK SAMPAI
Langit kuning pada sore itu, memang
cuaca begitu cerah dan indah. Namun sayang suasana indah pada sore hari itu,
tak seindah suasana hatiku yang kini tengah dilanda kekacauan. Hatiku menangis
menjerit menahan hasrat yang tak terlaksana. Rasa rindu yang mendalam yang kini
tengah menyiksa relung jiwaku.
“
Keinginan ku seakan sirna. Khayalan dan kejayaan yang aku rintis saat
bersamanya telah pudar hilang di telan ombak yang menyakitkan. Kenapa dia
seperti ini????.. Padahal aku sangat mencintainya. Dia adalah orang yang telah
membuat ku mengerti arti cinta yang sesungguhnya. Arti kasih sayang dan arti
kerinduan. Tapi kenapa semua jadi seperti ini???,, aku terjerumus oleh janji –
janji manis yang di buatnya. Rinduku selalu untuknya. Aku tak kuasa jika ku
harus pergi meninggalkannya atau jika dia pergi meninggalkan ku. Apa yang harus
aku lakukan kini???”. Keluhku sambil menatap sebuah foto di HPku.
Adzan magrib berkumandang. Aku bergegas
untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat maghrib. Aku berfikir sejenak
sebelum memulai sholat. “ Untuk apa aku
memikirkan orang yang jelas – jelas tidak memperdulikan aku dan tidak
memikirkan aku”. Ketusku sambil membawa mukena. Memang begitulah sikap Aku
teman. Semua teman – teman ku pun menganggap Aku sebagai perempuan yang suka
berperasangka buruk tanpa ada buktinya. Namun Aku mengacuhkannya. Karena Aku
selalu percaya akan diriku sendiri. Memang selama apa yang Aku selalu di
fikirkan baik itu negatif atau pun positif selalu ada saja benarnya. Oleh sebab
itu Aku sangat percaya pada diriku sendiri.
Setelah melaksanakan sholat maghrib Aku terdiam.
Aku ambil buku album puisi dan kumpulan cerpen yang Aku buat sendiri sebagai
curahan hati. Memang begitulah Aku. Senang mengekspresikan diri lewat menulis puisa
dan cerpen sebagai curahan hati.
“ Sebaiknya aku membuat sebaris puisi
untuk melegakan hatiku”. Aku ambil pulpen yang selalu menemaniku dalam membuat
puisi dan cerpen. Aku membuat puisi dengan penuh perasaan. Pandanganku tidak
terlepas dari foto di HP. Dengan cepat Aku menulis satu bait puisi di teruskan
hingga terbentuk satu buah puisi yang begitu indah dan memilukan. Aku
membacanya dengan nada sesuai dengan puisinya.
…………………………………………………..
Awal yang
indah saat ku melihat mu
Apalagi jika
ku melihatmu dalam keadaan yang selalu membuatku rindu
Entah apa
yang terjadi pada ku
Kulupakan
kesedihan ku saat ku bisa melihat mu
Aku bahagia
hingga akhirnya aku bisa memiliki mu
Aku begitu
yakin kepadamu saat kamu lontarkan janji mu pada ku
Aku selalu
memimpikan dan mengharapkan
Kamu kasihku
terakhir untuk ku
Aku terus membacanya hingga keluar air
mata. Aku tatap foto yang ada di HPku.
Aku baca puisi – puisi yang telah Aku buat untuk kekasih hatiku. “ Ketahuilah
kasihku, aku bahagia saat ku bisa bersama mu. Aku selalu ingat saat pertama
kita bersama. Kamu membuat ku jatuh hingga ke dasar hati mu. Awalnya aku selalu
berfikir kenapa sikapmu seperti itu terhadapku. Namun, aku tau kamu pasti punya
alasan kuat untuk membela perbuatan mu. kasih ku dengarkan isi hatiku. Kamu
anugrah tuhan untuk ku. Kalau pun kamu tak menyadari itu, tapi kamu tetap satu
untukku. Kasihku, aku merindukan mu. Di
setiap hariku, tak jauh hanya memikirkan mu. kapan kamu mengerti???. Mungkin
beginilah aku yang tak kan pernah bisa merasakan nikmatnya dicintai selamanya.
Aku hanya bisa mencintai. Semua kasih sayang dan cinta yang ku terima hanya
indah di awalnya saja tidak selamanya. Aku berharap, kalau pun kamu begitu kamu
masih menyayangi dan mencintaiku. Karena asal kamu tau kasihku, aku akan selalu
menunggumu, menyayangimu dan mencintaimu selamanya hingga akhir usiaku nanti”. Aku
hanya bisa memeluk foto yang ada di dalam HPku.
Teman, sejenak Aku berfikir, Aku
memandangi foto itu kembali dan tiba – tiba Aku menekan tombol Delete dan terhapuslah semua fotonya.
Namun, hanya satu yang tersisa saat kasihku memakai sebuah kacamata yang telah
Aku edit hingga seperti foto bersama.
“ Kini hanya luka yang aku dapat
rasakan. Tak ada yang lain. Kepedihan, kesakitan hatiku mungkin akan terobati
ketika aku harus menghapus kenangan ku saat bersamamu. Mungkin ini lah yang di
katakan Kasih Tak Sampai. Berangan namun tak tercapai. Ku menyesal. Namun, aku
akan selalu menyayangimu dan mencintaimu kasihku”. Aku menutup HP dan berwudhu
untuk sholat isya. Setelah itu Aku rapihkan rambutku. Aku terbaring di kasur dan
menarik nafas lalu tidur. “ Aku akan melupakan mu tapi aku akan selalu
menyayangi dan mencintaimu kasihku. Kalau pun ku tau kasihku tak sampai selama
ini ”. Jeritku sebelum tertidur.
0 komentar:
Posting Komentar