VIII. KASIH TAK SAMPAI


KASIH TAK SAMPAI
        Langit kuning pada sore itu, memang cuaca begitu cerah dan indah. Namun sayang suasana indah pada sore hari itu, tak seindah suasana hatiku yang kini tengah dilanda kekacauan. Hatiku menangis menjerit menahan hasrat yang tak terlaksana. Rasa rindu yang mendalam yang kini tengah menyiksa relung jiwaku.
        “ Keinginan ku seakan sirna. Khayalan dan kejayaan yang aku rintis saat bersamanya telah pudar hilang di telan ombak yang menyakitkan. Kenapa dia seperti ini????.. Padahal aku sangat mencintainya. Dia adalah orang yang telah membuat ku mengerti arti cinta yang sesungguhnya. Arti kasih sayang dan arti kerinduan. Tapi kenapa semua jadi seperti ini???,, aku terjerumus oleh janji – janji manis yang di buatnya. Rinduku selalu untuknya. Aku tak kuasa jika ku harus pergi meninggalkannya atau jika dia pergi meninggalkan ku. Apa yang harus aku lakukan kini???”. Keluhku sambil menatap sebuah foto di HPku.
        Adzan magrib berkumandang. Aku bergegas untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat maghrib. Aku berfikir sejenak sebelum  memulai sholat. “ Untuk apa aku memikirkan orang yang jelas – jelas tidak memperdulikan aku dan tidak memikirkan aku”. Ketusku sambil membawa mukena. Memang begitulah sikap Aku teman. Semua teman – teman ku pun menganggap Aku sebagai perempuan yang suka berperasangka buruk tanpa ada buktinya. Namun Aku mengacuhkannya. Karena Aku selalu percaya akan diriku sendiri. Memang selama apa yang Aku selalu di fikirkan baik itu negatif atau pun positif selalu ada saja benarnya. Oleh sebab itu Aku sangat percaya pada diriku sendiri.
        Setelah melaksanakan sholat maghrib Aku terdiam. Aku ambil buku album puisi dan kumpulan cerpen yang Aku buat sendiri sebagai curahan hati. Memang begitulah Aku. Senang mengekspresikan diri lewat menulis puisa dan cerpen sebagai curahan hati.
        “ Sebaiknya aku membuat sebaris puisi untuk melegakan hatiku”. Aku ambil pulpen yang selalu menemaniku dalam membuat puisi dan cerpen. Aku membuat puisi dengan penuh perasaan. Pandanganku tidak terlepas dari foto di HP. Dengan cepat Aku menulis satu bait puisi di teruskan hingga terbentuk satu buah puisi yang begitu indah dan memilukan. Aku membacanya dengan nada sesuai dengan puisinya.
…………………………………………………..
Awal yang indah saat ku melihat mu
Apalagi jika ku melihatmu dalam keadaan yang selalu membuatku rindu
Entah apa yang terjadi pada ku
Kulupakan kesedihan ku saat ku bisa melihat mu
Aku bahagia hingga akhirnya aku bisa memiliki mu
Aku begitu yakin kepadamu saat kamu lontarkan janji mu pada ku
Aku selalu memimpikan dan mengharapkan
Kamu kasihku terakhir untuk ku
        Aku terus membacanya hingga keluar air mata. Aku  tatap foto yang ada di HPku. Aku baca puisi – puisi yang telah Aku buat untuk kekasih hatiku. “ Ketahuilah kasihku, aku bahagia saat ku bisa bersama mu. Aku selalu ingat saat pertama kita bersama. Kamu membuat ku jatuh hingga ke dasar hati mu. Awalnya aku selalu berfikir kenapa sikapmu seperti itu terhadapku. Namun, aku tau kamu pasti punya alasan kuat untuk membela perbuatan mu. kasih ku dengarkan isi hatiku. Kamu anugrah tuhan untuk ku. Kalau pun kamu tak menyadari itu, tapi kamu tetap satu untukku. Kasihku, aku merindukan mu.  Di setiap hariku, tak jauh hanya memikirkan mu. kapan kamu mengerti???. Mungkin beginilah aku yang tak kan pernah bisa merasakan nikmatnya dicintai selamanya. Aku hanya bisa mencintai. Semua kasih sayang dan cinta yang ku terima hanya indah di awalnya saja tidak selamanya. Aku berharap, kalau pun kamu begitu kamu masih menyayangi dan mencintaiku. Karena asal kamu tau kasihku, aku akan selalu menunggumu, menyayangimu dan mencintaimu selamanya hingga akhir usiaku nanti”. Aku hanya bisa memeluk foto yang ada di dalam HPku.
        Teman, sejenak Aku berfikir, Aku memandangi foto itu kembali dan tiba – tiba Aku menekan tombol Delete dan terhapuslah semua fotonya. Namun, hanya satu yang tersisa saat kasihku memakai sebuah kacamata yang telah Aku edit hingga seperti foto bersama.
        “ Kini hanya luka yang aku dapat rasakan. Tak ada yang lain. Kepedihan, kesakitan hatiku mungkin akan terobati ketika aku harus menghapus kenangan ku saat bersamamu. Mungkin ini lah yang di katakan Kasih Tak Sampai. Berangan namun tak tercapai. Ku menyesal. Namun, aku akan selalu menyayangimu dan mencintaimu kasihku”. Aku menutup HP dan berwudhu untuk sholat isya. Setelah itu Aku rapihkan rambutku. Aku terbaring di kasur dan menarik nafas lalu tidur. “ Aku akan melupakan mu tapi aku akan selalu menyayangi dan mencintaimu kasihku. Kalau pun ku tau kasihku tak sampai selama ini ”. Jeritku sebelum tertidur.


0 komentar:

Posting Komentar