C I N T A
Cinta adalah anugrah yang
di berikan oleh tuhan kepada setiap manusia. Ego adalah sifat yang dimiliki
oleh setiap manusia. Cinta dan ego memiliki hubungan yang sangat erat,
khususnya bagi anak-anak yang baru memasuki usia remaja. Tetapi terkadang para
remaja salah mengartikan makna dari cinta disebabkan oleh egonya.
Pengertian
Cinta
CInta adalah perasaan
menyayangi dan mengasihi yang dimiliki oleh siapapun. Baik itu kepada
lingkungan, hewan, hobi, bahkan sampai kepada lawan jenis.
Ada beberapa istilah
cinta yang ada di masyarakat luas, yaitu :
1. Cinta
kepada lawan jenis sering disebut dengan "Jatuh Cinta". Jatuh cinta
dapat dirasakan oleh siapapun, kapan pun, dan di mana pun.
2. Cintanya
anak remaja sering disebut dengan "Cinta Monyet". Cinta monyet
biasanya terjadi mulai dari usia 11-12 tahun. Tetapi terkadang ada anak-anak
yang sudah mulai mengenal cinta pada usia yang masih muda, yaitu sekitar umur
7-8 tahun.
3. "Cinta
pada Pandangan Pertama" adalah perasaan suka yang muncul pada saat pertama
kali bertemu. Orang yang merasakan hal tersebut biasanya mengklaim telah
dirinya telah jatuh cinta pada waktu pertama bertemu.
4. "Cinta
Buta" adalah perasaan suka yang tanpa didasari apapun menyukai seseorang
dan mau melakukan apapun untuknya tanpa melihat apa yang akan terjadi.
Ada beberapa istilah lain yang berhubungan dengan Cinta.
1. Istilah
yang digunakan untuk membuat suatu hubungan agar bisa dianggap resmi adalah
"Pacaran". Orang yang menggunakan istilah ini dapat menyebut orang
yang dia sukai dengan sebutan "Pacar".
2. "Cemburu"
adalah prilaku marah atau lebih tepatnya tidak suka jika orang yang disukainya
atau mungkin "Pacar"nya melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan
seperti dekat dengan orang lain selain dengan dirinya. Istilah ini biasa diidentikkan
dengan kata "Iri". Ada juga yang namanya "Cemburu Buta".
Perasaan cemburu yang timbul tanpa didasari apapun atau bukti apapun.
Pengertian
Ego
Ego adalah salah satu sifat umum manusia yang dimiliki oleh
siapapun. Perasaan yang membuatnya ingin melakukan apapun untuk dirinya
sendiri. Hal itu biasanya terjadi tanpa dia sadari. Takaran ke-Ego-an setiap
manusia itu berbeda-beda, tergantung dari kemampuan orang tersebut apakah mampu
menahannya atau tidak.
Faktor-faktor lain yang dapat membuat takaran keegoan setiap manusia berbeda-beda itu adalah sebagai berikut:
Faktor-faktor lain yang dapat membuat takaran keegoan setiap manusia berbeda-beda itu adalah sebagai berikut:
1. Faktor
Lingkungan. Keegoan seseorang itu biasanya akan sulit terkontrol jika
lingkungannya tidak mendukung. Seperti keadaan yang mengharuskannya untuk
melakukan apapun untuk bisa mendapatkan yang terbaik untuk dirinya. Biasanya
dikarenakan persaingan, baik itu persaingan untuk hidup maupun untuk uang, dan
sebagainya.
2. Faktor
Kebiasaan. Faktor yang ini masih berkaitan dengan Faktor Lingkungan. Faktor ini
disebabkan oleh kemanjaan yang dibiasakan oleh orang tua kepada anaknya
sehingga membuatnya merasa apapun bisa dia dapatkan.
3. Faktor
Keturunan. Faktor ini ada karena ego adalah sifat yang dapat
"diturunkan" kepada keturunannya. Jika ego orang tua besar maka
biasanya ego anaknya pun akan besar juga. Begitupun sebaliknya
Hubungan Antara Ego dengan Cinta
Perasaan cinta yang akan kita bahas adalah cinta di kalangan
remaja. Karena masa remaja adalah masa puncak keegoan seseorang. Ada beberapa
fenomena yang menarik dari cinta di kalangan remaja. Seperti fenomena
"Putus satu, masih banyak yang lain" dan fenomena "Selingkuh dan
Playboy". Hal-hal itulah yang akan kita bahas.
"Putus
satu, masih banyak yang lain"
Anggapan para remaja tentang "Putus satu, masih banyak yang
lain" memang tidak salah. Kata-kata itu mirip dengan pribahasa "Mati
Satu, Tumbuh Seribu". Tetapi dengan anggapan itu malah mungkin membuat dia
bertambah sedih. Karena semakin sering dia pacaran, maka akan semakin sering
dia sakit hati, kecuali jika dia telah menemukan orang yang setia.
Hal tersebut berhubungan erat dengan ego seseorang. Dengan pendapatnya "Putus satu, masih banyak yang lain" itu pun sudah menunjukkan keegoisannya. Karena kalimat itu pun bisa bermakna "Dia tuh gak ada apa-apanya, masih banyak yang lain kok!". Meskipun itu juga bisa bermaksud untuk menyemangati diri agar tidak terpuruk dalam kesedihan. Tetapi dengan mengatakan begitu atau memutuskan hal seperti itu membuatnya tidak memikirkan perasaan orang lain.
Hal tersebut berhubungan erat dengan ego seseorang. Dengan pendapatnya "Putus satu, masih banyak yang lain" itu pun sudah menunjukkan keegoisannya. Karena kalimat itu pun bisa bermakna "Dia tuh gak ada apa-apanya, masih banyak yang lain kok!". Meskipun itu juga bisa bermaksud untuk menyemangati diri agar tidak terpuruk dalam kesedihan. Tetapi dengan mengatakan begitu atau memutuskan hal seperti itu membuatnya tidak memikirkan perasaan orang lain.
"Selingkuh
dan Playboy"
Kata 'selingkuh' dan kata 'playboy' saya gabung karena 'playboy'
itu tampaknya identik dengan selingkuh. Meskipun tidak semua orang yang
selingkuh itu adalah playboy. Dan mengapa saya hanya menggunakan kata
'playboy' saja, dan tidak menggunakan kata 'playgirl'. Karena hal yang paling
sering kita jumpai itu adalah playboy, dan bagi saya para playboy
adalah icon dari para peselingkuh.
Selingkuh adalah salah satu prilaku menyimpang dari suatu
hubungan seperti pacaran. Selingkuh terjadi karena keegoisan seseorang yang
tidak bisa dikendalikannya. Sehingga membuatnya tidak bisa berfikir tentang
perasaan orang lain, baik itu pacarnya maupun selingkuhannya. Dampak buruk dari
perilaku Selingkuh ini adalah tersakitinya perasaan orang lain yang
ditinggalkannya untuk berselingkuh dengan orang lain.
Ada beberapa alasan mengapa orang mau berselingkuh.
Ada beberapa alasan mengapa orang mau berselingkuh.
1. Karena
dia sudah merasa bosan dengan Pacarnya dan ingin mencari hiburan baru.
2. Karena
gengsi dan ingin dianggap hebat oleh teman karena bisa memiliki banyak pacar.
3. Karena
perasaan atau cintanya telah terbagi kepada orang lain, sehingga dia mau
mengambil resiko dan berselingkuh.
Sedangkan Playboy adalah cap yang diberikan kepada seseorang
yang suka berselingkuh. Tetapi kadang-kadang cap ini juga diberikan kepada
orang yang suka gonta-ganti pacar. Playboy yang suka berselingkuh adalah orang
yang memiliki sifat acuh kepada orang lain dan tidak peduli dengan keadaan
orang lain, termasuk dengan siapa dia sedang berpacaran. Seorang Playboy akan
berhenti menjadi Playboy jika dia telah menemukan orang yang cocok dengan
dirinya. Biasanya itu di saat dia sudah memasuki usia dewasa yang sudah bisa
dikatakan matang dan mengerti mana yang baik dan mana yang buruk.
Hal itu semua terjadi dikarenakan keegoisan semata. Hal-hal tersebut paling banyak dialami oleh remaja. Bahkan ada beberapa pihak yang membenci playboy dan terkadang mengklaim bahwa semua Laki-laki itu sama. Orang-orang yang seperti itu adalah orang memandang dengan sebelah mata tentang laki-laki. Memang tidak salah dia berpendapat begitu setelah dia mendapatkan hal menyedihkan seperti diduakan. Tetapi tidak semua manusia itu sama. Ada batas-batas dan kemampuan masing-masing manusia untuk menahan keegoisannya.
Bahkan ada pula yang menyalahkan cinta dan membencinya. Padahal sudah jelas bahwa yang bersalah itu bukan cintanya, tapi egonya. Sudah dijelaskan di atas bahwa cinta adalah perasaan kasih sayang yang sifatnya membuat kita merasa senang. Jika terjadi sesuatu yang mengakibatkan perasaan sedih, maka itu bukan berarti cinta yang berbuat. Jika ada yang pantas disalahkan, maka salahkanlah dirimu sendiri dan bertanya "Egokah aku?". Apabila kau merasa dirimu tidak egois, maka bersabarlah bahwa kau akan mendapatkan yang terbaik.
Hal itu semua terjadi dikarenakan keegoisan semata. Hal-hal tersebut paling banyak dialami oleh remaja. Bahkan ada beberapa pihak yang membenci playboy dan terkadang mengklaim bahwa semua Laki-laki itu sama. Orang-orang yang seperti itu adalah orang memandang dengan sebelah mata tentang laki-laki. Memang tidak salah dia berpendapat begitu setelah dia mendapatkan hal menyedihkan seperti diduakan. Tetapi tidak semua manusia itu sama. Ada batas-batas dan kemampuan masing-masing manusia untuk menahan keegoisannya.
Bahkan ada pula yang menyalahkan cinta dan membencinya. Padahal sudah jelas bahwa yang bersalah itu bukan cintanya, tapi egonya. Sudah dijelaskan di atas bahwa cinta adalah perasaan kasih sayang yang sifatnya membuat kita merasa senang. Jika terjadi sesuatu yang mengakibatkan perasaan sedih, maka itu bukan berarti cinta yang berbuat. Jika ada yang pantas disalahkan, maka salahkanlah dirimu sendiri dan bertanya "Egokah aku?". Apabila kau merasa dirimu tidak egois, maka bersabarlah bahwa kau akan mendapatkan yang terbaik.
Tetapi, ada hal yang lebih penting untuk kita ingat. Bahwa ego
itu ada pada setiap manusia dan kita harus memakluminya. Khususnya pada
hubungan seperti pacaran, keegoisan adalah suatu kewajaran bagi setiap remaja.
Jika kau ingin sukses dalam bercinta, maka bersabarlah.
0 komentar:
Posting Komentar