Apa Yang Harus Aku Lakukan
Sabtu kemarin aku makan bareng bersama mantan ketua OSIS. Tapi, hari ini malah sahabatnya yang bertanya padaku. “ Asty sabtu kemarin ngebaso sama siapa teehh ???”. Tanya Teh Lulu sahabatnya.
Aku menjawabnya jujur. “ Padahal dia tau kalau Asty ngebaso sama dia tapi dia diem aja no coment “. Begitu balasan sahabatnya. Teman, bisakah satu kesimpulan aku ambil. Apakah memang seperti itu kekasihku??.
“ Dia bilang,, ngapain marah. Kita sudah saling percaya jadi untuk apa marah. Gitu Asty kata Erik. Dia sayang sama Asty, dia selalu berfikir positif tentang Asty. Jangan sampe ya Asty nyakitin dia. Dia terlalu baik buat disakiti “. Aku terdiam tak tau harus aku balas apa. Ternyata kekasihku tidak seperti apa yang ada dalam fikiranku. Ternyata aku salah teman. Aku menyesal telah berfikir yang ga’ masuk akal. “ Maafkan Asty a “. Jeritku dalam hati. “ Hmmm,, aku ingin seperti saat pertama bersama. Aku tidak ingin seperti ini terus. Tapi, apa yang harus aku lakukan ??? “. Aku menutup HP ku. Ku pejamkan mataku membayangi saat aku pertama dekat dengannya.
Teman, hampa yang aku rasakan. Ingin aku memanja pada dia kekasihku. Tapi aku tau teman, sibuknya adalah kepentingannya.
Terlintas dalam benakku tentang sikapku padanya. “ Apa aku plinplan ??? “. Tanyaku dalam hati. Tau kah teman, jikalau aku bertemu dengan kekasihku sikapku diam. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan lagi selain terdiam menunduk tak ingin melihat. Tak seperti yang lain. Jikalau bertemu pacar temanku selalu menghampiri menyapa lalu becanda. Tapi aku ???. Aku tak bisa melakukan apa – apa. Aku hanya seorang wanita yang lemah. Tak mungkin aku harus menghampirinya lebih dulu. Aku tak ingin dianggap sebagai wanita pengejar cinta. Tapi, jika begini adanya, apa yang harus aku lakukan ???.
Teman, berkali – kali terfikir oleh ku tentangnya. Terkadang ingin aku lepaskan semua. Hanya karena sikapnya yang tak pernah aku harapkan. Bagaimana tidak, jika bertemu senyumpun tidak apalagi menyapa. Aku hanya bisa menghela nafas saat aku bertemu dengannya. “ Liat tuh pangeran Asty datang, tapi ko ga’ senyum ???. Asty kasihan ikhh pacarannya gitu “. Begitu teman perkataan temanku yang menyakitkan hatiku. Aku paham mereka becanda. Tapi, hatiku merasa sakit teman. Aku hanya tersenyum memandangi teman – temanku yang mentertawakanku.
Dulu aku sempat marah teman, tapi dia seakan tak pernah mengira kalau aku marah. Jujur dia tidak pernah tau bagaimana perasaanku. Dan telah empat bulan semenjak dengannya, aku tidak tau apa yang dia suka dan dia tidak suka. Sulit untuk aku bisa mengetahiu semuanya. Aku hanya bisa menghela nafas dan ku pejamkan mata. Terkadang aku teteskan air mataku pada buku ratapanku. Aku merasa kecewa namun aku begitu mencinta.
Teman, aku ingin sekali membuatnya bahagia. Namun, aku tak tau harus dengan cara apa. Aku tak peduli dengan perkataan temanku. Tapi hatiku yang tak sepaham denganku. Aku merasa bingung teman apa yang harus aku lakukan. Aku merasa aku adalah wanita yang tak memiliki pendirian. Terkadang aku bilang ya namun terkadang menjadi tidak. Hahh, aku ingin dia tau hatiku. Disaat sikapnya mengecewakanku yang ingin aku lakukan adalah berkata sesuatu yang buatku menyakitkan. Sesuatu yang mungkin akan membuatku menyesal seumur hidupku. Ya, itu teman mengakhiri hubunganku dengan Erik. Tapi, aku berfikir panjang. Aku tak ingin teluka gara – gara kebodohanku. “ Apa yang harus aku lakukan sekarang ???. Ketika kamu berkata demikian. Meski itu bukan langsung padaku “.
Aku pejamkan mataku dan kupeluk bukuku. “ a kenapa sih kaya gini ???. Sikap a secuek itu ???. Kenapa a ???. Apa yang harus Asty lakukan buat a agar a bahagia dan indah jika a mengenang Asty ???. a yang harus a tau, semuanya perih bagi Asty. Sekarang saat The Lulu berkata demikian, perasaan asty kembali terguncang. Apa a yang harus Asty lakukan ??? “.
Mataku berat terangkat. Air mataku surut meluapkan kesedihan. Aku tak mampu untuk membuka mataku. Terlalu berat tersiksa air mata. “ Ya Allah bantu aku “. Pintaku. Aku menutup sekujur tubuhku dan aku lupakan semuanya. Aku serahkan pada sang pencipta. Yang terjadi akan aku terima dan untuk pertanyaan apa yang harus aku lakukan akan aku tulis dan aku jawab jikalau nanti aku bisa menjawab.
0 komentar:
Posting Komentar