Pahlawan dan Kita
Di dalam keheningan malam yang tercipta
Di kala kesunyian mulai datang menimpa
Sapaan kehormatan untuk sang pahlawan bangsa
Yang telah berjuang membela bangsa dan Negara
Tak pernah sekalipun melihat wajah aslinya
Hanya gambar wajahnya yang kini bisa di raba
Hanya jasa yang kini bisa dikenang dalam jiwa
Semuanya hanya cerita dalam sejarah bangsa
Suara peluru berdesing menggebu membising telinga
Gema bom yang ada dimana – mana menghasilkan abu manusia
Tanah menjadi merah darah dalam seketika
Demi Indonesia pahlawan rela tempur korban nyawa
Jalan – jalan tampak jembatan tubuh manusia
. . Di injak . .
. . Di lecehkan . .
. . Di abaikan . .
. . bahkan di biarkan . .
Namun semangat pahlawan tak pernah pudar
Mereka terus berjuang sampai pada titik darah penghabisan
Demi satu tujuan kemerdekaan Indonesia dari jajahan
Termenung tentang perjuangan kita dalam belajar
Tanpa ada darah yang keluar
Tanpa ada nyawa yang hilang
Tanpa ada peluru yang melayang
Sadarkah kita dengan tugas yang membebani kita
Tanpa ada darah yang keluar
Tanpa ada nyawa yang hilang
Tapi terkadang kita hanya mengeluh tak kuasa
Kecewa dengan semua yang ada
Arwah pahlawan mungkin menangis di sana
Melihat kita tak setangguh mereka
Apa kita tega jika mata kita melihat mereka menangis kecewa
Dengan tatapan sirna dan mata iba
Kita pelajar yang berwibawa
Mencontoh semangat juang sang pembela Negara
Kita harus bisa melawan hawa nafsu yang tercipta
Karna kita satu sosok titisan pahlawan bangsa
Asty Fitriani
0 komentar:
Posting Komentar