Dia Berbeda Hari Ini
Menginjak langkah yang pelan namun pasti. Kegiatan yang meyibukkan ku diantara surutnya tugas sekolah. Aku terdiam memandangi HP pada siang hari di tengah teriknya sinar mentari. Tak ada yang ditunggu selain dirinya. Tak ada yang lain hanya dirinya. Awal yang memang telah melekat dalam sanubari kesempurnaan. Sosok yang selalu menjadi pujaan.
Yang ditunggu tak kunjung ada. Semua terlihat sia – sia. Tiba – tiba hati menjadi iba. Menerima hari dimana dia berbeda. Aku pandangi bunga mawar yang memamerkan warna merahnya. Ku petik satu tangkai dan aku pandangi. Ku cabut satu persatu kelopaknya, indah berhamburan tenangkan jiwa.
“ Ko dia ga sms kenapa ya???. Apa dia…… “. Tiba – tiba negative thinking ku muncul. Tapi, aku mencoba menepis semua. Karena aku sangat mempercayai dia. Aku sangan mencintai dan menyayangi dirinya.
“ Cinta itu memang indah ya….. “. Terlihat pesan di layar. Pesan dari orang yang di tunggu tak tau apa maksud semua itu.
Aku mencoba bertanya. Tapi hanya singkat jawabnya “ Ga ko ga apa – apa “. Dari sana hatiku mulai hancur. Jiwa ku yang semula menginginkan kabar dari seseorang yang ku cinta menjadi layu. Ketakutan menyerang hati dan jiwa ku yang sedang rapuh. Kegundahan, kesedihan tiba – tiba menghantuiku.
Semua tak sampai di situ. Hingga aku larut dalam tidur siang ku. Mentari mulai tenggelam. Senja mulai tiba. Layang – layang berterbangan mengikuti arah angin. Warna – warni yang di tampakkan. Aku pandangi satu persatu. Tiba – tiba air mataku keluar tanpa sebab dan kepastian. “ Kenapa aku nangis “. Tanya ku dalam hati “ Apa aku merindukan dia??? “. Semua tak pasti. Namun, yang jelas memang aku merindukannya. Aku mengingat semua yang terjadi ketika aku pertama dekat dengannya. Dia cuek, bahkan sangat cuek. Aku pun tak sekali merasa di buat cuek, tapi dia santai saja. Memang begitulah dia. Aku mengerti dia, tapi apa dia mengerti aku.
Aku membuka Leptop ku, dan aku tulis namanya dalam fotoku. Aku mengeguminya, kalau pun dia takkan pernah tau.
Tak terasa, malam tiba. Namun dia tak kunjung memberi kabar serupa. Hati menangis dan teriris menangisi semua yang terjadi. Nampak suram hatiku. Lentera cinta yang mungkin telah padam karena aku merasa tersiksa.
Aku mencoba menghubungi dia. Perasaan rindu yang mendalam begitu menyikasa. Perasaan yang menunggu namun masih tetap sama. “ Hahh, dia tak balas ???. Kenapa ya??. Apa benar ya yang dikatakan temanku. Apa aku akan kehilangan dia. Aku ga mau, aku ga sanggup. Aku benar – benar udah sayang sama dia “.
Aku mencoba menepis ketakutan ku. Ku tatap bintang yang bersinar pada malam itu. Aku mencoba menahan kesedihan ku. Namun jelas aku benar – benar tak mampu.
Bergetar. HP yang ku pegang mengagetkan ku. Satu pesan darinya. Pujaan hati yang sangat aku tunggu kehadirannya. “ Maaf telat HP nya di cass dulu. Love You “. Jawabnya singkat. Aku terus memandangi pesannya. Bahagia namun bercampur derita. “ Kenapa dengan dia. Rasanya dia berbeda hari ini. Dia keliatan seneng hari ini ada apa ya ???”. Hatiku berusaha berdiam. Namun ketakutan kemuadian mengusik kedamaian.
Aku bersabar. Menenangkan hatiku. Aku mencoba percaya apa yang dia katakan. Karena perasaan tulusku mengalahkan apa yang kini takuti hatiku. Aku akan bersabar, karena aku tau dia pun menyayangiku.
0 komentar:
Posting Komentar