Saat Baru Deka Menjauh,, nov

Saat Baru Deka Menjauh

Setiap hari seperti itu, Syta selalu berkirim pesan dengan Deka. Hingga Syta memberanikan diri untuk menulis kata love you forever di pesan facebook. Namun, setelah itu, Deka tak lagi mengirim pesan pada Syta. Penyesalan banyak tecipta di hati maupun fikiran Syta. Syta melihat facebooknya dan melihat pesan. Ternyata Deka menulis pesan yang sama love you forever. Begitu senang hati Syta. Namun, Syta sadar Deka menulis itu karena tak ingin membuatnya kecewa.
            “ K ko ga’ sms Syta, kenapa ??? “. Syta membalas pesan Deka dan Syta berharap mendapatkan balasan yang membuat hatinya senang. Syta masih menunggu balasan namun tetap tidak ada. Hati Syta menjerit, mata Syta berkaca. Syta menahan dadanya dengan meletakkan tangannya dan dikepal. Syta memejamkan matanya dan menghayati semuanya. Syta meninggalkan tempatnya menatap angkasa dan duduk di kursi kayu depan rumahnya. Ditatapnya mawar merah yang menghiasi samping rumahnya. Syta hanya berdiam tak bicara. Adiknya yang masih kecil mencoba untuk mengajak Syta bermain, namun Syta malah acuh.
            “ Mungkin K Deka sudah punya cewe baru. Hmmm, ngapain juga aku sedih orang K Deka bukan apa – apa aku lagi. Tapi, kenapa dengan hati aku ???. Sakit rasanya memendam semua ini. Aku ingin menghapus cinta dalam hatiku, namun sayang aku ga’ bisa. Tapi aku ga’ boleh nyerah, aku pasti bisa “.
            Syta terus mengucap dalam hati kecilnya. Semua seakan suram di matanya. Rasa penasaran yang menggebu dalam hatinya telah dia coba untuk dilupakan. Syta masuk ke kamarnya lalu menulis sebuah puisi indah untuk Deka.




Puisi Indah
Indah saat anganmu menggapai
Semuanya menari menyambut datangnya sinar api
Panas hati ingin segera menggapai mimpi
Bersamamu sampai akhir nanti

Tak ada yang lain yang seindah mimpi itu
Aku selalu memandang dan memandang masa depanku
Aku menghayati semua yang apa terjadi dalam hidupku
Hanya bersamamu yang ku ingin sampai akhir hayatku

Tapi rupaya bintang enggan berkelip
Bulan enggan untuk tersenyum
Apalagi burung malam yang sama sekali tak nampak
Semuanya hanya membuatku penasaran

Kenapa hanya sekejap hadirmu
Kenapa hanya harapan palsu yang sepintas pilu
Kenapa tak ada kepastian untuk hidupku
Yang sesungguhnya semuanya hanya untukmu

Sejak terbitnya mentari
fikiran dan hatiku hanya padamu
Dirimu anugerah untuk hidupku
Aku selalu berharap harapanku bukan sekedar harapan palsu
Tapi akan datang saat aku mulai bisa mengadu

Cintaku tak mudah pudar meski ribuan penderitaan menghadang
Jika kamu membaca puisi indah yang ku tulis disaat hatiku merana
Aku ingin kamu tau
Aku ingin kamu merasakan
Aku ingin kamu mengerti
Satu hal dalam hati
Satu hal dalam jiwa
Satu hal dalam fikiran
CINTA
Aku mencintaimu
Aku berharap cintaku terbalas olehmu
Aku berharap cintaku bisa menyatu
Semuanya cinta ini untukmu takkan pernah terganti

            Satu bait satu bait puisi dia rangkai. Syta meneteskan air matanya saat mengenang janji – janji Deka. “ Indah K “. Keluhnya. “ Tapi, kenapa semuanya jadi begini K. Apa Syta udah ga’ pantes buat K Deka. Kalau memang iya, ajarin Syta buat bisa menghapus rasa cinta ini. Jika K tau tentang perasaan Syta, Syta tau K ga’ bakalan peduli. Mungkin, K sms Syta hanya ingin membuat Syta berharap aja. Ga’ lebih kan K ???. Hmmm, Syta benci K tapi Syta ga’ bisa “. Syta menutup mukanya dengan bantal kuning kesayangannya. Rasa cintanya pada Deka yang bisa membuatnya menangis. Syta punya pacar, tapi Syta tidak pernah menangis. Hanya Deka cowo satu – satunya yang bisa buat Syta menangis karena cinta.
            “ Syta, bantuin Umi sebentar “. Terdengar suara Ibu Syta memanggil. Syta terkejut mendengar ibunya memanggil. Syta mengusap air matanya dan berlari ke kamar mandi membersihkan sisa air matanya. “ Sebentar Umi “. Syta bergegas menghampiri ibunya.
            “ Tangan Umi kenapa ??? “.
            “ Umi keiris sayang. Ade kamu jagain ya, Umi mau ngobatin luka Umi “.
            “ Umi, biar Syta aja yang ngobatin. Bentar Syta bawa peralatannya “. Syta berlari menuju kamarnya. Diambilnya kotak P3K kepunyaannya. Syta mempercepat langkahnya untuk menolong Ibu kesayangannya. Syta mahir mengobati, karena Syta sudah masuk anggota PMR  semenjak masuk SMP. Syta membersihkan darah Ibunya dengan cairan kuning atau ripanol, lalu diolesi betadine dan ditutup dengan perban. Setelah itu Syta membereskan semuanya lalu mengajak adiknya bermain sambil menunggu Ibunya pulih.
            Syta merasa bangga mengobati Ibunya sendiri. Baru kali ini Syta mengobati ibunya sejak pertama masuk menjadi anggota P3K. Syta beranjak menyalakan siaran CD yang disukai adiknya. Jelas saja adik Syta langsung duduk menghadap TV. Adik Syta tertawa melihat siaran kesukaannya.
            Langit menguning. Mentari mulai bersembunyi menyambut datangnya malam. Hijau daun nampak suram. Burung – burung mulai bergerombol menuju sarangnya. Syta mulai lupa kejadian tentang dirinya. Dia tertawa bersama adik tercinta ditemani ibunya. Raut kesedihan tak terlihat di raut wajahnya.
            “ Umi, Abi kemana ??? “. Tanya Syta kemudian.
            “ Beli HP buat Syta “.
            “ Yang bener Umi ??? “.
            “ Ya, Abi kasihan liat kamu murung Cuma gara – gara HP “.
            “ Wahhhh makasih Umi. Semoga saja Abi beli HP ada warna kuningnya “.
            “ Tadi Umi sudah bilang gitu “.
            “ Asyik, tapi sekarang kan K Deka udah ga’ sms Syta lagi. Hmmmm, K Deka sms Syta donk “. Jerit Syta dalam hati.
            Adzan maghrib berkumandang jelas sekali. Syta melaksanakan shalat maghrib bergantian dengan Ibunya karena harus menjaga adik Syta yang masih kecil. Sebenarnya Syta memiliki seorang kakak laki – laki yang umurnya dua tahun lebih tua dari Syta. Namun, setelah lulus SMK Kakak Syta pergi kerja ke negeri orang dan tinggal menghitung hari Kakak Syta akan pergi meninggalkan Ibu Kota karena lulus seleksi bekerja di perusahaan terkenal. Syta sendiri yang amat menyayangi kakaknya merasa sedikit kehilangan. Apalagi nanti setelah meninggalkan Ibu Kota dalam jangka waktu yang lama.
            “ Assalamualaikum “. Do’a Sang Ayah terucap sambil membuka pinti dengan tiga buah jingjingan di kedua tangannya. Syta dan Ibunya menjawab serentak. Malam yang sudah mulai larut dan adzan isya sudah berkumandang setengah jam yang lalu, Ayah Syta baru datang. Syta tersenyum menyaksikan tas kotak kecil berwarna abu – abu yang ada di tangan kanan ayahnya. Syta yakin itulah HP yang Ibunya ceritakan.
            “ Abi apa itu ??? “. Tanya Syta sambil menunjuk ke arak tas kotak kecil berwarna abu – abu.
            “ Oya, ini HP buat Syta. Jadi, HP kuning biar jadi mainan si Ade aja ya “.
            “ Ko gitu sih Abi. Si Ade kan masih kecil, lagian Syta masih sayang sama HP Syta “.
            “ Ya sudah, kamu boleh ambil dua – duanya “.
            Ayah Syta memberikan tas kotak abu – abu itu  pada Syta. Syta lalu membukanya. Tapi muka Syta nampak muka kecewa. “ Kenapa kamu Syta ??? “. Tanya Ibunya ketika melihat Syta cemberut.
            “ Ko warnanya biru bukan kuning ??? “.
            “ Ohhh itu. Iya sayang Abi keliling nyari HP kuning tapi ga’ ketemu. Ya sudah Abi belikan jadi warna biru “.
            “ Hmm,, ga’ apa – apa deh Abi. Makasih ya “.
            Ayah dan Ibu Syta tersenyum melihat anaknya bahagia. Sementara Syta langsung membongkar HPnya. “ Hmmm, ga’ bakalan susah deh kalau mau nelpn. Tapi, sayangnya sekarang mau telponan sama siapa. K Deka udah ga’ sms Aku lagi. Hmmm, aku buka facebook ah siapa tau K Deka balas pesan aku “.
            Syta membukan akun facebooknya, dan dilihat pesan baru yang ada. Ternyata benar Deka membalas pesan Syta.
“ kemaren K ga’ punya pulsa,, oya sekarang K pke no. baru ini no nya 085890xxxxxx. Yang lama masih ada sih pengen coba pake mentari aja. Jadi, kalau mau sms ke no itu aja ya “.
            Syta terdiam merenungi balasan dari Deka. Hatinya menangis melihat balasan dari Deka. “ Kenapa K Deka ganti kartu ???, apa karena dia punya pacar baru atau gebetan baru ???, hmmm . . .berarti memang benar aku dan K Deka memang ga’ bisa bersatu lagi. Dan mulai sekarang aku harus bisa melupakan K Deka “.
            “ Oh gitu. K aja yang sms Syta duluan. Syta takut ganggu K “. Syta menutup akun facebooknya setelah membalas pesan Deka. Syta menjadi murung, semuanya pudar suram sudah. Fikirannya melayang entah kemana. Deka dan nama Deka yang selalu ada dalam hatinya.
            “ Untuk apa aku punya HP baru tapi ga’ bisa buat ngedenger suara K Deka. Ya Allah, jika K Deka jodoh hamba maka dekatkanlah dia. Tapi, jika dia bukan jodoh hamba maka izinkanlah hamba untuk bisa melupakan cinta hamba. Dan berikanlah petunjukmu supaya hamba bisa menghapus cinta hamba pada K Deka “.
            Malam semakin larut. Syta belum memejamkan matanya. Syta mengutak – atik HP barunya. Meski hatinya menjerit saking rindu pada Deka, namun Syta mencoba untuk membuang rasa rindunya. Syta memandangi sebuah pesan dari pacarnya. Sebuah tulisan cinta yang diberikan pacarnya untuk Syta. Namun, nampaknya rasa cinta Syta pada pacarnya semakin berkurang. Wajar saja, setiap insane yang menjalin hubungan special pasti akan merasakan rindu. Itulah yang dirasakan Syta terhadap pacarnya. Namun, setiap kali Syta rindu padarnya tak pernah ada. Sms ga’ pernah, telpon ga’ pernah, ngobrol pun ga’ pernah. Sikap dinginnya yang terlalu, membuat Syta jengkel. Bukan hanya Syta, sahabat Syta yang melihat sikapnyapun merasa cape apalagi Syta yang menjalankannya. Mungkin, karena semua itu perasaan Syta tiba – tiba pergi begitu saja. Syta bisa dengan cepat melupakan cinta pada pacarnya. Tapi, tidak untuk Deka. Syta tidak bisa berhenti memikirkan Deka, apalagi sampai melupakannya. Syta dan Deka telah lama tak berjumpa. Terakhir mereka bertemu, saat Deka ke sekolah untuk menemui kepala sekolah. Di sana Syta bersama temannya dengan sengaja lewat untuk bertemu Deka. Deka menyapa namun seperti terpaksa. Wajar saja Syta langsung menangis di kamar mandi.
            Syta menatap foto Deka yang berkacamata. Syta sengaja emnyimpan sebuah foto Deka di HPnya. “ Kapan ya K kita seperti dulu ??? “. Tanya Syta sambil menatap wajah Deka. “ Syta janji K, ga’ bakalan lupain K kalaupun K bisa dengan mudah lupain Syta “. Tambahnya.     
           

0 komentar:

Posting Komentar