Penaku Aderasty ku
Ku mendapatkannya saat ku masih bersamanya. Saat itu aku pergi bermain bersamanya dan teman - temannya. Begitu indah terasa, ingin sekali aku mengulangi semua. Teringat saat dia datang kerumahku dan lucunya, saat dia datang aku belum apa - apa padahal teman - temannya telah lama menunggunya. Aku pun terburu - buru. Dia izin pada Ibuku. Untungnya aku di izinkan. Emhhh, awalnya gerogi yang ku rasa. Tapi, dia begitu meyakinkan ku. Saat aku sampai, ku cari mobil tempat teman - teman nya menunggu. Tapi, saking heboh kelakuan teman - teman nya aku tidak lama mencarinya.
Aku mau naik tapi penuh, dia mengusulkan untuk naik mobil yang lain. Tapi, teman - teman nya melarang. untungnya ada temen cowo nya yang baiiiiik banget. Dia rela duduk di bawah agar aku bisa duduk di atas. Akhirnya aku berangkat. Pertama aku mengantar dia buat tes. Lalu baru aku main.
Saat aku mau pergi main, ke tempat ke dua. Hujan turun deraaaaas sekali. dia membuka jaketnya buat lindungi aku. Awalnya aku nolak karena dia pake kemeja pendek. Aku takut dia sakit. Basah deh bajuku. Tapi ga apa - apa soalnya ada dia bersamaku. Aku masuk ke area permainan. Di situ aku kedinginan soalnya kaos kaki ku basah. Aku hanya diam saja nunggu dia selesai bermain. Setelah selesai, dia ngasih aku pena coklat dan di atasnya ada boneka. Emang sama sih kaya teman - temannya, tapi aku nerimanya dengan perasaan yang berbeda.
Setelah selesai, akupun pulang. Saat pintu sudah aku lewati, aku mendengar ayah dari teman dia masuk rumah sakit. Kami pun bencar. Aku dan dia pulang berdua. Sedang yang lain ada yang sama - sama, ada juga yang ikut nengok.
Di perjalanan pulang, aku tertidur. Saat terbangun aku sudah hampir sampai. Dia ikut pulang bersamaku. Tapi, tidak masuk ke dalam rumah hanya sampai depan saja. Aku ngerti karena dia cape.
Malamnya, aku sangat senang. ku pandangi pena itu dan aku kasih nama Aderasty. Aku akan selalu menyimpannya, merawatnya, dan enggan untuk memakainya. Karena untukku Aderasty sangatlah berharga.
0 komentar:
Posting Komentar